KOMPONEN BIODIGESTER



Komponen pada biodigester sangat bervariasi, tergantung pada jenis biodigester yang digunakan. Tetapi, secara umum biodigester terdiri dari komponen-komponen utama sebagai berikut:

1.Saluran masuk Slurry (kotoran segar) - Saluran ini digunakan untuk memasukkan
slurry (campuran kotoran ternak dan air) ke dalam reaktor utama. Pencampuran ini
berfungsi untuk memaksimalkan potensi biogas, memudahkan pengaliran, serta
menghindari terbentuknya endapan pada saluran masuk.



2.Saluran keluar residu – Saluran ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran yang
telah difermentasi oleh bakteri. Saluran ini bekerja berdasarkan prinsip
kesetimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang keluar pertama kali merupakan
slurry masukan yang pertama setelah waktu retensi. Slurry yang keluar sangat baik
untuk pupuk karena mengandung kadar nutrisi yang tinggi.

3.Katup pengaman tekanan (control valve) – Katup pengaman ini digunakan sebagai
pengatur tekanan gas dalam biodigester. Katup pengaman ini menggunakan prinsip
pipa T. Bila tekanan gas dalam saluran gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas
akan keluar melalui pipa T, sehingga tekanan dalam biodigester akan turun.

4.Sistem pengaduk – Pengadukan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pengadukan
mekanis, sirkulasi substrat biodigester, atau sirkulasi ulang produksi biogas ke
atas biodigester menggunakan pompa. Pengadukan ini bertujuan untuk mengurangi
pengendapan dan meningkatkan produktifitas biodigester karena kondisi substrat
yang seragam.

5.Saluran gas – Saluran gas ini disarankan terbuat dari bahan polimer untuk
menghindari korosi. Untuk pembakaran gas pada tungku, pada ujung saluran pipa
bisa disambung dengan pipa baja antikarat.

6.Tangki penyimpan gas – Terdapat dua jenis tangki penyimpan gas, yaitu tangki
bersatu dengan unit reaktor (floating dome) dan terpisah dengan reaktor (fixed
dome). Untuk tangki terpisah, konstruksi dibuat khusus sehingga tidak bocor dan
tekanan yang terdapat dalam tangki seragam, serta dilengkapi H2S Removal untuk
mencegah korosi.